Bahankotbah minggu ini dari Kisah Para Rasul 9:36-43 yang menceritakan kepada kita tentang seorang tokoh perempuan yang percaya kepada Tuhan serta hidup penuh kasih dan mau memberi bagi sesama manusia. Tokoh itu adalah Tabita, ia tinggal di Yope. Nama Tabita, dalam Bahasa Yunani disebut Dorkas. 9Pertobatan SaulusKis. 226-16, 2612-18 1Sementara itu Saulus terus saja ingin mengancam dan membunuh pengikut-pengikut Tuhan Yesus. Ia pergi kepada imam agung, 2dan minta surat kuasa untuk pergi kepada pemimpin-pemimpin rumah-rumah ibadat orang Yahudi di Damsyik, supaya kalau ia menemukan di sana orang-orang yang percaya kepada Yesus, ia dapat menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. 3Sementara menuju ke Damsyik, ketika sudah dekat dengan kota itu, tiba-tiba suatu sinar dari langit memancar di sekeliling Saulus. 4Ia jatuh ke tanah lalu mendengar suatu suara berkata kepadanya, “Saulus, Saulus! Apa sebabnya engkau menganiaya Aku?” 5“Siapakah Engkau, Tuan?” tanya itu menjawab, “Akulah Yesus, yang engkau aniaya. 6Tetapi sekarang bangunlah dan masuklah ke kota. Di situ akan diberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan.” 7Orang-orang yang ikut bersama-sama Saulus terkejut sehingga tidak dapat bersuara; karena mereka mendengar suara itu tetapi tidak melihat seseorang pun. 8Lalu Saulus berdiri dan membuka matanya, tetapi matanya sudah tidak bisa melihat apa-apa lagi. Jadi mereka memegang tangannya dan menuntun dia masuk ke Damsyik. 9Tiga hari lamanya ia tidak bisa melihat dan selama itu ia tidak makan atau minum sama sekali. 10Di Damsyik ada seorang pengikut Tuhan Yesus bernama Ananias. Di dalam suatu penglihatan, Tuhan berbicara kepadanya. Tuhan berkata, “Ananias!”Ananias menjawab, “Saya, Tuhan.” 11Tuhan berkata, “Ayo berangkat sekarang. Pergilah ke rumah Yudas di Jalan Lurus. Tanyakan di sana orang yang bernama Saulus yang berasal dari kota Tarsus. Orang itu sedang berdoa, 12dan di dalam suatu penglihatan ia melihat seorang laki-laki, bernama Ananias, datang kepadanya dan meletakkan tangan ke atasnya supaya ia dapat melihat kembali.” 13Ananias menjawab, “Tuhan, saya sudah mendengar banyak orang berbicara mengenai orang ini, terutama mengenai penganiayaan-penganiayaan yang ia lakukan terhadap umat-Mu di Yerusalem. 14Dan sekarang ia sudah datang ke sini dengan izin dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang percaya kepada-Mu.” 15Tetapi Tuhan berkata kepada Ananias, “Pergilah saja! Sebab Aku sudah memilih dia untuk melayani Aku, supaya ia memberitakan tentang Aku kepada bangsa-bangsa lain yang tidak beragama Yahudi dan kepada raja-raja serta kepada umat Israel juga. 16Dan Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya semua penderitaan yang harus ia alami karena Aku.” 17Maka Ananias pun pergilah ke rumah itu dan meletakkan tangannya ke atas Saulus. “Saudara Saulus,” kata Ananias, “Tuhan Yesus yang Saudara lihat di tengah jalan ketika Saudara sedang kemari, Dialah yang menyuruh saya datang supaya Saudara bisa melihat lagi dan dikuasai oleh Roh Allah.” 18Saat itu juga sesuatu yang seperti sisik ikan terlepas dari mata Saulus dan ia dapat melihat kembali. Maka ia pun bangun, lalu dibaptis. 19Dan setelah makan, ia menjadi kuat mengajar di DamsyikSaulus tinggal di Damsyik dengan pengikut-pengikut Yesus beberapa hari lamanya. 20Ia langsung pergi ke rumah-rumah ibadat dan mulai memberitakan bahwa Yesus itulah Anak Allah. 21Semua orang heran mendengar Saulus. Mereka berkata, “Bukankah dia yang di Yerusalem sudah membunuh semua orang yang percaya kepada Yesus? Ia datang ke sini justru untuk menangkap dan membawa mereka kepada imam-imam kepala!” 22Tetapi Saulus makin kuat pengaruhnya. Bukti-bukti yang ia kemukakan mengenai Yesus begitu meyakinkan bahwa Yesus itulah Raja Penyelamat, sampai orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik tidak dapat lagi membantah. 23Setelah lewat beberapa waktu lamanya orang-orang Yahudi bersepakat untuk membunuh Saulus. 2Kor. 1132-33 24Tetapi rencana mereka ketahuan kepadanya. Siang malam mereka menunggu di pintu gerbang kota untuk membunuh dia. 25Tetapi pada suatu malam, pengikut-pengikut Saulus mengambil dia, lalu menurunkannya di dalam sebuah keranjang melewati tembok di Yerusalem 26Saulus pergi ke Yerusalem, dan di sana ia berusaha bergabung dengan pengikut-pengikut Yesus. Tetapi mereka takut kepadanya, sebab mereka tidak percaya bahwa ia benar-benar telah menjadi pengikut Yesus. 27Kemudian Barnabas datang kepadanya, lalu membawanya kepada rasul-rasul. Barnabas menceritakan kepada mereka tentang bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bagaimana Tuhan berbicara kepadanya. Barnabas memberitahukan juga tentang bagaimana beraninya Saulus mengajar di Damsyik dengan nama Yesus. 28Maka itu Saulus tinggal dengan mereka, dan berkhotbah dengan berani di seluruh Yerusalem dengan nama Tuhan. 29Ia berbicara dan berdebat juga dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, tetapi mereka berusaha membunuh dia. 30Ketika orang-orang percaya lainnya tahu tentang hal itu, mereka membawa Saulus ke Kaisarea, kemudian mengirim dia ke Tarsus. 31Maka jemaat di seluruh Yudea, Galilea, dan Samaria menjadi tenteram. Dibantu oleh Roh Allah, dengan takut kepada Tuhan, jemaat-jemaat itu bertambah kuat dan bertambah di Lida dan Yope 32Petrus pergi ke mana-mana mengunjungi jemaat-jemaat. Pada suatu hari ia mengunjungi umat Tuhan yang tinggal di Lida. 33Di sana ia berjumpa dengan seorang laki-laki bernama Eneas, yang lumpuh dan sudah tidak bangun-bangun dari tempat tidurnya delapan tahun lamanya. 34Petrus berkata kepada Eneas, “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau. Bangunlah dan bereskan tempat tidurmu.” Saat itu juga Eneas bangun. 35Semua penduduk di Lida dan Saron melihat Eneas, lalu mereka semuanya percaya kepada Tuhan. 36Di Yope ada seorang wanita bernama Tabita. Ia seorang yang percaya kepada Yesus. Namanya di dalam bahasa Yunani ialah Dorkas yang berarti rusa. Ia selalu saja melakukan hal-hal yang baik dan menolong orang-orang miskin. 37Pada waktu itu ia sakit lalu meninggal dunia. Setelah jenazahnya dimandikan, ia diletakkan di kamar yang di atas. 38Yope tidak seberapa jauh dari Lida. Jadi pada waktu pengikut-pengikut Yesus di Yope mendengar Petrus berada di Lida, mereka mengutus dua orang pergi kepada Petrus dengan pesan ini, “Cepat-cepatlah datang kemari.” 39Petrus langsung bangun dan mengikuti mereka. Setibanya di sana, ia dibawa ke kamar yang di atas. Semua janda di situ mengerumuni Petrus sambil menangis dan menunjukkan kepadanya baju-baju dan jubah-jubah yang dijahitkan Dorkas untuk mereka waktu ia masih hidup. 40Petrus menyuruh mereka semuanya keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Setelah itu ia menghadap jenazah Dorkas dan berkata, “Tabita, bangun!” Maka Dorkas membuka mata, dan ketika ia melihat Petrus, ia duduk. 41Lalu Petrus memegang tangannya dan menolong dia berdiri. Kemudian Petrus memanggil orang-orang percaya di situ bersama-sama dengan janda-janda itu, lalu menyerahkan Dorkas yang sudah hidup itu kepada mereka. 42Kabar tentang kejadian itu tersebar ke seluruh Yope, sehingga banyak orang percaya kepada Yesus sebagai Raja Penyelamat mereka. 43Petrus tinggal di situ beberapa hari lagi di rumah seorang penyamak kulit yang bernama Simon. Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini © Indonesian Bible Society, Selebihnya Tentang Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini Eksposisi Kisah Para Rasul. Eksposisi Kisah Para Rasul. oleh: Pdt. Budi Asali MDiv. Kisah Rasul 9:32-43. Pada Kis 2-5 telah kita lihat bahwa Petrus selalu menggunakan setiap kesempatan untuk memberitakan Injil / Firman Tuhan (bdk. Ef 5:16 - "pergunakanlah waktu yang ada"). Dalam bacaan hari ini, kembali kita bisa melihat bagaimana ia
Bacaan Firman Tuhan Kisah Para Rasul 9 36-43 Kuasa Tuhan Yang Menghidupkan Ayat 36 "Yope" Sekarang kota ini dikenal sebagai Jaffa Yafo. Itu adalah pelabuhan kuno untuk Yerusalem. Sekarang ini adalah bagian dari kota modern Tel Aviv-Yafo. "Murid" Istilah "murid" digunakan cukup sering di dalam Kisah Para Rasul. Secara harafiah berarti "pelajar" tetapi digunakan dalam pengertian orang percaya. Tabita Yun. Dorkas yang tinggal di Yope dikenal sebagai seorang perempuan yang banyak sekali berbuat baik dan bersedekah. Kebaikannya itu disaksikan oleh janda-janda yang merasakan kebaikan Tabita, sambil menangis mereka membawa pakaian yang dibuatnya untuk mereka. Sebagai seorang murid yang telah mengimani Yesus, Tabita menunjukkan imannya dengan kasih yang nyata kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongannya. Dia menggunakan talenta yang dimilikinya menjadi saluran kasih dan berkat kepada orang yang berkekurangan. Ayat 37 Memandikan mayat adalah cara khas Yahudi untuk persiapan penguburan. Di Yerusalem mayat harus dikubur pada hari yang sama saat ia meninggal, tetapi di luar Yerusalem, pemakaman bisa tertunda selama tiga hari. Lihat Topik Khusus di Kis 56. Ayat 38-41 Lida, di mana Petrus berada waktu itu, terletak dekat dengan Yope, dan murid-murid di Yope sudah mendengar bahwa Petrus ada di sana, dan bahwa ia sudah membangunkan Eneas dari tempat tidur pesakitannya. Oleh sebab itu, mereka menyuruh dua orang kepadanya, untuk membuat pesan itu tampak lebih sungguh-sungguh dan lebih hormat, dengan permintaan “Segeralah datang ke tempat kami,” Ketika Petrus membangkitkan Tabita mengingatkan kita dengan yang dilakukan oleh Yesus membangkitkan Lazarus maupun anak perempuan Yairus. "Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar" Secara harfiah adalah "mengusir mereka". Hal yang sama yang Yesus lakukan dalam Mrk. 540. Bahkan, ada kemiripan besar antara mujizat-mujizat yang dilakukan Petrus dan mukjizat yang dilakukan dalam hidup Yesus. Pelayanan Yesus adalah satu-satunya contoh bagi para Rasul itu. Pertanyaannya adalah, "Kenapa Petrus ingin semua dari mereka meninggalkan ruangan?" Yesus melakukan ini karena Dia tidak ingin dikenal sebagai penyembuh saja, sedang Injil belum sempurna. Tapi kenapa Petrus melakukan hal ini? Tampaknya mukjizat ini membuka pintu iman, sehingga tampaknya ia ingin sebanyak mungkin orang melihatnya. "Berlutut" Posisi doa yang biasa bagi orang Yahudi adalah berdiri dengan tangan dan mata diangkat ke surga. Namun, dalam Kitab Kisah Para Rasul, tercatat beberapa kali bahwa para murid berlutut untuk berdoa. Tujuannya adalah untuk penekanan lih. Kis 760; 2036; 215, seperti yang dilakukan Yesus di Taman Getsemani lih. Luk 2241. "Tabita, bangkitlah" Tampaknya ia berbicara dalam bahasa Aram. Yesus dan orang-orang Yahudi di Palestina pada abad pertama, semunyaa berbicara dalam bahasa Aram, bukan Ibrani. Hal ini berlaku pada zaman Ezra-Nehemia lih. Neh 84-8. Ayat 42-43 Melalui peristiwa itu banyak orang diinsafkan akan kebenaran Injil, bahwa Injil berasal dari sorga, dan bukan dari manusia, dan mereka percaya kepada Tuhan ay. Kis 942. Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope. Peristiwa itu cepat menjadi bahan perbincangan semua orang, dan, karena Yope adalah kota pelabuhan, berita ini lebih cepat tersiar ke negeri-negeri lain. Petrus kemudian terdorong untuk terus tinggal selama beberapa waktu di kota ini. Karena mendapati bahwa pintu kesempatan terbuka bagi dia di sana, maka ia tinggal di situ selama beberapa hari. Ia tidak tinggal di rumah Tabita, meskipun Tabita orang kaya, tetapi ia menginap di rumah Simon, seorang penyamak kulit, seorang pedagang biasa, yang merupakan contoh dari sikap hatinya yang mau merendah. Renungan 1. Hidup dan mati kita ada dalam tangan Tuhan. Dari nas ini kita diingatkan bahwa Tuhan berkuasa atas hidup kita. Jika hingga saat ini kita masih hidup, maka hidup kita itu adalah kesempatan yang masih Tuhan berikan kepada. Sebagaimana yang tertulis di Roma 148 “Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan”. Demikianlah Tabita dalam nas ini, menjadi kesaksian bagi kita bahwa hidup dan matinya ada dalam tangan Tuhan. 2. Sebagaimana janji Tuhan Yesus yang akan menyertai murid-muridNya untuk dimampukan memberitakan Injil dengan tanda-tanda yang menyertainya Mrk. 1617-20. Hal ini nyata dalam pekabaran Injil yang dilakukan oleh Petrus, dengan kerendahan hati Petrus berdoa kepada Tuhan memohon pengasihanNya dan Tuhan membangkitkan Tabita dari kematian. Dari sini kita belajar bahwa Tuhan turut bekerja dalam pemberitaan Injil, Tuhan senantiasa menyertai para hambaNya untuk dapat mewartakan Injil. Jika kita benar-benar melakukan pekerjaan seturut dengan kehendak Tuhan dan kita mempersembahkan hidup untuk Tuhan maka kita percaya dan mengimani penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita, ada mujizat Tuhan yang selalu menyertai langkah hidup kita. 3. Kuasa Tuhan yang besar tidak hanya sebatas dapat membangkitkan Tabita dari kematian, namun kita memahami bahwa di balik dari kematiannya ternyata ada yang hendak ditunjukkan oleh Tuhan kepada kita tentang bagaimana kasih dan kebaikan Tabita selama hidupnya. Kualitas hidup seseorang tidak ditentukan dari oleh panjangnya umur, tetapi bagaimana seseorang itu memperlihatkan buah dari imannya yang menjadi kabar baik bagi banyak orang. Jika seandainya hari ini kita meninggal, cobalah kita merenungkan, kebaikan apakah yang dapat ditangisi orang lain atas kematian kita.
KisahPara Rasul 9:32-43. 9:32 Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus x yang di Lida. 9:33 Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh. 9:34 Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Agustus 11, 2021Agustus 11, 2021 Bacaan Kisah Para Rasul 936-43 Rhema Yohanes 1125 Jawab Yesus “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, Ada seorang wanita bernama Tabita, atau Dorkas dalam bahasa Yunani. Dia tinggal di Yope. Dia adalah orang yang baik dan juga sering memberi sedekah. Suatu saat Tabita sakit hingga meninggal dunia. Teman-temannya sangat sedih. Mereka memandikan Tabita dan meletakkan jenasahnya di ruang atas. Waktu itu rasul Petrus sedang berada di Lida yang letaknya tidak jauh dari Yope. Teman-teman Tabita meminta Petrus untuk datang ke Yope. Sesampainya Petrus di sana, teman-teman Tabita segera menceritakan kepada Petrus tentang Tabita. Mereka menunjukkan baju buatan Tabita yang diberikan kepada mereka. Mereka menceritakan kebaikan yang dilakukan Tabita semasa hidupnya. Kemudian Petrus berlutut serta berdoa. Petrus berkata kepada jenasah Tabita “Tabita, bangkitlah!”. Tiba-tiba mujizat terjadi, Tabita membuka mata dan bangkit hidup kembali. Kejadian itu menjadi heboh dan tersebar di seluruh Yope sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan. Nama Tuhan dipermuliakan. Sahabat Fligo, Tabita selalu berbuat baik, namun suatu saat dia harus menderita sakit hingga meninggal. Namun karena kuasa Tuhan, dia dibangkitkan. Bahkan melalui kebangkitannya, nama Tuhan dipermuliakan. Jangan patah semangat saat hidup kita ada masalah dan rasanya sudah tidak ada harapan lagi, seperti Tabita yang sudah mati. Ingat bahwa Tuhan bisa membangkitkan Tabita, Tuhan juga bisa memulihkan hidup kita, bahkan memakai hidup kita untuk kemuliaan nama-Nya. LC Doa hari ini Tuhan aku percaya bahwa Engkau sanggup mengadakan pemulihan dalam hidupku. Aku percaya di dalam-Mu ada kebangkitan dan kehidupan. Aku percaya kuasa-Mu sanggup membangkitkanku saat aku merasa lemah. Terima kasih Tuhan karena Engkau selalu setia bersamaku. Amin. Bacaan Alkitab setahun Keluaran 32 Pertanyaan hari ini Siapa nama lain Tabita dalam bahasa Yunani? Siapa yang dipakai Tuhan untuk membangkitkan Tabita? Dari Firman hari ini, aku belajar tentang GBI Keluarga Allah Global Cell Church Call Center+ 0899-789-5000 ❤ Love God, 💓Love People, 🔥with Passion
KisahPara Rasul 9:36-43 9:36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita--dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. 9:37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas. 9:38 Lida dekat dengan Yope.
Latar Belakang Kisah Para Rasul 936-43 menceritakan tentang keajaiban yang dilakukan oleh Petrus di kota Yophe. Ketika itu, seorang perempuan bernama Tabita meninggal dunia. Dia sangat dicintai oleh banyak orang karena kebaikan hatinya. Oleh karena itu, banyak orang yang meratapi kepergiannya. Keajaiban Petrus Namun, Petrus merasa terpanggil untuk menghidupkan kembali Tabita. Dengan penuh keyakinan, Petrus meminta semua orang keluar dari ruangan dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Akhirnya, keajaiban terjadi dan Tabita bangkit dari kematian. Dampak Keajaiban Keajaiban ini membuat banyak orang yang tadinya ragu untuk mempercayai Yesus, menjadi percaya. Mereka melihat keajaiban yang dilakukan oleh Petrus sebagai bukti bahwa Yesus adalah Tuhan yang hidup dan memiliki kuasa atas hidup dan mati. Pesan Moral Kisah Para Rasul 936-43 mengajarkan kepada kita bahwa keajaiban masih bisa terjadi di dunia ini jika kita memiliki iman yang kuat dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Kita juga harus selalu mengingat bahwa kuasa Tuhan tidak terbatas dan Dia selalu siap membantu kita dalam segala situasi. Kesimpulan Kisah Para Rasul 936-43 adalah kisah yang menginspirasi dan memberikan harapan bagi semua orang. Keajaiban yang dilakukan oleh Petrus menjadi bukti nyata bahwa Tuhan masih bekerja di dunia ini dan Dia selalu siap membantu kita dalam segala situasi. Kita hanya perlu memiliki iman yang kuat dan berdoa dengan sungguh-sungguh untuk melihat keajaiban-Nya. Pos terkaitVisi Misi Calon Ketua OrganisasiBatuan Sejenis Marmer Terjadi KarenaCerita Bima Bungkus Bahasa JawaBerdasarkan Data pada Gambar Kuat Arus Listrik I AdalahBudaya Memahami Makna Kata yang DiadopsiApa Kepanjangan dari SKU, TKU, SKK, dan TKK?
DiYope ada seorang murid perempuan bernama Tabita - dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setela

Orang Baik — Ini cuma cerita saja. Alkisah ada seorang mahaguru mempunyai murid-murid yang sudah siap untuk pergi dan mulai berkarya. Salah seorang murid datang dan mohon ijin untuk pergi. “Aku ingin membuat sesuatu yang berguna untuk orang”, kata murid itu kepada dia pergi, mulailah dia berbuat sesuatu. Dia membuat satu buku yang diberinya judul, “Kitab 8 Mata Angin”, yang isinya tentang bagaimana orang bisa hidup baik, rukun, damai, mengendalikan diri ... semuanya yang baik-baik. Singkat cerita, si murid ini ingin supaya gurunya tahu bahwa dia sudah berhasil menulis buku hikmat, maka dia menyuruh orang untuk membawa dan memberi buku itu kepada gurunya yang jauh di sana. “Bawa dan berikan buku ini kepada guru, minta tanggapannya”.Setelah guru itu menerima dan membaca kitab hikmat karya muridnya itu, dia berpesan pada orang suruhan muridnya itu, “Katakan pada dia, apa yang dituliskannya itu cuma kentut doang”. Setelah mendengar berita yang dibawa orang suruhannya itu, bukan main marahnya si murid itu. Lalu, apa yang dia lakukan? Dia pergi sendiri ke tempat gurunya yang jauh itu. “Apa maksud guru? Guru sembarangan saja kalau ngomong!” kata si murid itu marah. Si guru Cuma tersenyum “Ngapain kamu ke sini?” Bukannya kamu menulis kitab yang mengajarkan hal-hal yang baik? Dan sekarang kamu datang jauh-jauh ke sini dengan marah karena aku nyebut kitabmu hanya berisikan kentut saja’?Ternyata gurunya Cuma nge-test saja muridnya saja ... bener gak nih dia bisa tetap jadi orang baik waktu ada yang ngelempar api? Ternyata masih marah-marah saya heran dari pembacaan Alkitab kita hari ini, Kisah Para Rasul 936-43, adalah ayat 36bPerempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi di sana “banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah”.Saya heran karena saya bertanya-tanya emangnya ibu ini gak pernah berkonflik kah dengan orang-orang yang ada di sekitarnya?- Duduk dan mulai bergosip tentang kejelekan-kejelekan orang Marah-marah pada orang lain yang menilai dengan salah Memusuhi orang yang berbuat jahat rahasia lagi bahwa ketika ada orang yang berbicara dan melakukan hal-hal yang buruk berkaitan dengan kehidupan kita, apapun itu, maka efeknya adalah kita jadi gondok, males banget dan kita mungkin akan bisa bilang, “Eh elu, dibaikin malah ngelunjak!” ... dan kita mulai mengambil sikap yang Tabitha pernah berkonflik dengan orang di sekitarnya? Entahlah ... masak iya gak pernah. Makanya saya heran kenapa dia masih dikenal sebagai “perempuan yang banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah”?Lihat pula saat kematiannya ... Ayat 38Ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan "Segeralah datang ke tempat kami."Sewaktu Tabitha meninggal, mendengar ada Petrus yang sedang singgah di dekat daerah mereka, orang banyak berinisiatif untuk menyuruh dua orang untuk datang pada Petrus dan minta Petrus datang ke itu. Saking kehilangannya mereka waktu Tabitha meninggal, mendengar para murid ada di dekat daerah mereka, mereka bela-belain untuk datang dan menjemput Petrus untuk melihat Tabitha yang sudah meninggal itu. Jarak Yope – Lida itu kurang lebih 17 lihat ayat 39Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih janda menangis dan menunjukkan kebaikan Tabitha pada Petrus – semua baju buatan tangan Tabitha. Bahkan kalau ceritanya hanya berhenti sampai dengan ayat 39, itu sudah menunjukkan bahwa sebegitu besarnya Tabitha dikasihi oleh orang-orang yang ada di sekitarnya sehingga sangat kehilangan sewaktu Tabitha meninggal. Pak .. bu ... pernah ngebayangin kalau kita mati nanti gak? Orang-orang akan sekehilangan itu kah karena kita sudah berusaha untuk menjadi orang yang baik?Antara kita dan Tabitha sebenarnya punya satu kesamaan sama-sama muridnya Tuhan ayat 36. Tetapi apakah kita bisa berjalan sesuai dengan ajaran dari sang Guru kita untuk hidup saling mengasihi dan berbuat baik seperti yang dilakukan Tabitha? Itu masalah yang sama sekali guru satu ilmu, prakteknya urusan masing-masing, tanggung jawabnya urusan masing-masing di hadapan sang Guru.

DORKAS: MENABUR KASIH (Kisah Para Rasul 9:36-43) Ditulis oleh Diana Pesireron. Rabu, 12 Juni 2019 Tambah Komentar Edit. Apa yang kita tabur itu juga yang akan kita tuai. Jika yang kita tabur adalah benih jagung maka yang kita tuai adalah jagung. Jika kita menabur kebaikan maka kita akan menuai kebaikan.
Apa yang kita tabur itu juga yang akan kita tuai. Jika yang kita tabur adalah benih jagung maka yang kita tuai adalah jagung. Jika kita menabur kebaikan maka kita akan menuai kebaikan. Dorkas atau Tabita, namanya berarti Rusa. Ia seorang perempuan yang gesit, segesit rusa. Ia gesit dan tekun dalam menabur kebaikan. Dorkas memang perempuan yang istimewa, dalam Perjanjian Baru hanya Dorkas satu-satunya perempuan yang namanya disebut sebagai murid perempuan. Dorkas membuka hatinya bagi Yesus. Dorkas menerima Yesus menjadi Juru Selamat dan Tuhannya. Ciri khas yang menonjol dan yang patut dicontoh dari Dorkas adalah ia mewujudkan imannya dalam bentuk pelayanan yang total. Imannya dibuktikan dengan mengembangkan kemampuan/ talenta yang dimilikinya untuk menjadi berkat bagi sesama. Dorkas menabur kebaikan, ia membuat baju untuk para janda yang miskin. Di kota Yope, ada banyak janda yang berjuang untuk mempertahankan hidup. Sebagai murid Yesus, Dorkas tahu apa yang harus dilakukan. Ia menolong para janda itu. Ia tidak melakukan dengan setengah hati. Ia melakukannya dengan tujuan yang pasti dan berdasarkan kasihnya kepada Allah. Dorkas berkarya dengan menabur kebaikan yang nyata dan dirasakan oleh para janda di Yope. Ketika Dorkas jatuh sakit dan meninggal. Banyak orang merasa sangat kehilangan. Mereka menangisi Dorkas dan sangat sedih karena kematian Dorkas. Tapi mereka tidak hanya berdiam diri. Mereka mendengar Petrus dan Yohanes sedang melayani di Lida, yang tidak jauh dari Yope, mereka meminta Petrus untuk datang ke Yope. Ketika Petrus datang, mereka memperlihatkan kepada Petrus pakaian-pakaian yang dibuat Dorkas bagi mereka. Mereka begitu bersyukur dan merasakan kasih Dorkas yang besar bagi mereka. Setelah itu Petrus menyuruh semua orang itu keluar, ia berdoa kepada Allah dan dengan kuasa Roh Kudus, Allah membuat Dorkas hidup kembali. Alkitab mencatat ada tujuh orang yang dibangkitkan dari kematian. Dorkas adalah satu-satunya perempuan dewasa di antara ketujuh orang itu. Berita kebangkitan Dorkas menyebar ke seluruh kota Yope. Sejak itu, orang-orang semakin menghormati Allah dan mempercayai-Nya. Kehidupan, kematian, dan kebangkitan Dorkas adalah kesaksian tentang Injil. Dorkas menabur kasih dan menuai kasih. Kasih baru menjadi kasih kalau ia diwujudkan dalam perilaku mengasihi. Itu sebabnya kebahagiaan hidup jangan di cari ke mana-mana sebab ia tidak di mana-mana melainkan ada dan diam dalam hati kita. Tugas kita adalah mengalirkan hati dengan kasih, agar kasih itu membasahi banyak jiwa yang kehausan dan menyuburkan banyak hati yang gersang. Hidup akan menjadi padang hijau yang membahagiakan seluruh mahluk ketika kita mengalirkan kasih. Kekuatiran, ketakutan, kecemasan, dan kesedihan ibarat butiran pasir dalam sepatu yang yang menghambat langkah kita menapaki jalan-jalan kebahagiaan. Karena itu singkirkanlah butiran – butiran yang menghambat jalan – jalan kebahagiaan. Taburlah kasih agar kita dapat menuai kasih. Roh Kuduslah yang memampukan kita untuk menabur kasih dalam situasi apapun. Tuhan memberkati.
\n\n \nkisah para rasul 9 36 43

Kisah Para Rasul 9:36-43 Di kota Yope, tinggal seorang pengikut Yesus yang dalam bahasa Aram bernama Tabita. (Dalam bahasa Yunani Tabita disebut Dorkas).

Renungan Harian Remaja Renungan Harian Remaja Kisah Para Rasul 9:36-43. Dalam sejarah penginjilan, tercatat banyak sekali nama orang-orang salah yang menyatakan imannya melalui perbuatan. Salah satunya adalah Dorkas. Mungkin namanya cukup asing bagi kita, tapi dia banyak menoreh sejarah penginjilan pada saat itu.
Kisah Para Rasul 9:36-43 9:36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita--dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.
.
  • 15gug5aalp.pages.dev/209
  • 15gug5aalp.pages.dev/867
  • 15gug5aalp.pages.dev/399
  • 15gug5aalp.pages.dev/212
  • 15gug5aalp.pages.dev/85
  • 15gug5aalp.pages.dev/586
  • 15gug5aalp.pages.dev/557
  • 15gug5aalp.pages.dev/52
  • 15gug5aalp.pages.dev/593
  • 15gug5aalp.pages.dev/957
  • 15gug5aalp.pages.dev/610
  • 15gug5aalp.pages.dev/714
  • 15gug5aalp.pages.dev/883
  • 15gug5aalp.pages.dev/761
  • 15gug5aalp.pages.dev/262
  • kisah para rasul 9 36 43